Danau Buyan dan Tamblingan (Buleleng)
Identifikasi dan Daya Tarik
Dua buah danau yang seakan-akan merupakan danau kembar yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan memiliki daya tarik yang cukup mempesona. Keaslian alam di kedua danau ini masih sangat dirasakan misalnya dengan tidak adanya penggunaan perahu bermotor di kedua danau ini. Masyarakat setempat menggunakan perahu-perahu kecil yang disebut "pedahu" untuk memancing. Dengan udara yang sejuk dikelilingi pegunungan yang serba hijau, suasana udara yang segar memberikan suasana yang tenang dan nyaman. Danau ini sangat ideal untuk olah rekreasi air seperti mendayung dan memancing.Terutama bagi mereka yang menyenangi alam dan rekreasi di alam kedua danau ini adalah tempatnya. Adanya kera-kera yang tidak jauh dari kedua danau ini yaitu di jalan raya sebelah danau Buyan jurusan Denpasar-Singaraja yang semakin hari semakin banyak jumlahnya, menambah daya tarik kawasan ini sebagai obyek wisata.
Fasilitas
Fasilitas yang tersedia adalah tempat parkir untuk mobil tepi danau, penyewaan perahu untuk keperluan memancing ataupun sekesar berekreasi, fasilitas akomodasi.
Deskripsi
Lokasi obyek wisata Danau Buyan dan Tamblingan terletak di kawasan yang sangat strategis yakni diapit oleh tiga obyek wisata yang terkenal yaitu Bedugul dengan Pura Ulun Danunya, Air Terjun Gitgit dan Lovina Beach. Sebagai latar belakang gunung Lesong dengan ketinggian 1860 m, memagari kejernihan air danau sekaligus menciptakan keheningan yang sangat alami.
Lokasi
Danau Buyan dan Danau Tamblingan berlokasi di Kecamatan Sukasada, 21 km sebelah Selatan Kota Singaraja. Terletak di pinggir jalan Depasar Singaraja. Letaknya yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 1000 meter dari permukaan laut sehingga udara agak sejuk dan dingin pada malam hari. Sedangkan danau Tamblingan dapat dicapai melalui pertigaan ke arah Desa Munduk, Desa Gobleg dan tembus di kawasan Lovina, sepanjang jalan menyajikan suatu pemandangan danau Tamblingan secara utuh. Dari Desa Munduk dapat dicapai danau melalui jalan swadaya masyarakat. Mobil dapat mencapai pinggir danau yang masih asri, dengan kawasan hutannya yang belum tersentuh.
Kunjungan
Dari pengamatan secara umum, kebanyakan wisatawan yang datang ke tempat ini adalah wisatawan mancanegara yang independent, mereka membawa/mengendarai kendaraan sendiri. Setiap saat danau ini ramai dikunjungi wisatawan Mancanegara maupun wisatawan Nusantara.